BANGSA
KITA
Distorsi
kata hak dan kewajiban, jaraknya sangat jauh
Terkadang,
kata hak didahulukan dari kata kewajiban
Ini
sikap tak terpuji mewabah dari pusat sampai daerah
Rilnya,
marak praktek KKN, premanisme, dan hedonism
Dan keikhlasan untuk mengabdi demi bangsa dan
Negara berakhir di rongga mulut
Jalan
bersama lain tujun, inilah persoalan
kebangsaan yang kita hadapi
Politik
bertahta dalam jiwa penguasa yang gemar obral janji
Meneror
musuh bagai api neraka jahanam
Elit
partai hadir dan pergi dalam setiap pesta demokrasi yang mereka punya
Semua
menjadi kisah lama yang terus di vermak dalam jurus baru
Demi
rakyat, demi kesejahteraan, demi bangsa dan demi Tuhan
Inilah
bangsa kita, rakyat disogok diterima, di bodohi diterima pula
Lantas,
kenapa kita tetap memilih tanpa mengerti?
Kamaruddin
Salim
Tanjung
Barat, 6 April 2014
Pukul:
12.23 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar