DUKA DIANTARA CERITAMU
lembanyung senja beri tanda duka
pertanda hukum kepastian yang bergerak melaju
aroma menyengat meneror rongga hidungku
hidup hari ini jadi milik Tuhan Yang Agung
lalu jurus mengira-ngira kejadian melampaui akal sehat
inilah ciri kekuasaan alam gaib menguasai alam raya ibu pertiwi
bukankah semua manusia itu sama di mata Sang Kuasa
aku hendak menyoal cerita diantara dukamu hari ini kawan
gerombolan gagak bernyanyi dalam kegelapan
engkau membisikan kata nestapa, kematian itu menyeramkan
aku takjub pada kecerdasanmu yang mulai memudar kawan
akal jeniusmu berlari bersama cerita hantu yang mewabah di layar lebar
negeri ini tentu diperkaya cerita mistisme alam gaib
kuntilanak, gondoruwo bukanlah hikayat rekaan manusia normal
ya, aku tak mengerti kawan, setidaknya mereka mulai di kapitalisasi ketenarannya
alam kegelapan di sulap menyertai lolongan anjing gila di pemakaman
semilir angin yang mengupas bulu kuduk. merinding tertahan
lantas, mengapa. kuasa negara dan agama seakan membisu
mungkinkah kegelapan itu menyeramkan selamanya?
Kamaruddin Salim
Penvile, 28 April 2014
Pukul: 20.20 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar