SUARA
YANG TERSEMBUNYI
Ku uraikan sebait kata,
Dan menjadi puluhan kata bermakna,
dan tak berhenti
Suara yang tersembunyi dalam
pikiran perlahan menjamur
Laksana deru ombak memecah
keheningan teluk dan tanjung berbatu
Suara yang tertahan sekian lama
kini bebas merdeka
Hendaknya suaraku tak
menyisyaratkan beban apapun kawan
Sejarah tak pernah berhinti sedetik
jua kawan
Dia tetap melaju tanpa di sadari
olehmu
Suaraku kini mendayu dan tak
tertahankan
Aku tak kuasa mendiamkan suaraku,
tatkala suara rakyat di paksa histeris
Suara rakyat menanti kedamaian dan
jatah demokrasi terus di berondong
Peluru menghentikan suara mereka,
dan meregut nyawa tanpa dosa
Oh, suara mereka menjadi hantu
bergentayangan di segala penjuru bumi Nuasantara
Suara mereka menghipnotis diriku,
suara kaum Diam
yang melarat
Satu, dua dan puluhan menyucurkan
darah segar penuh nestapa
Suara tersembunyi kini mulai di
pekikan di jalan raya, media masa dan televisi
Laknat dan terkutuk teroris yang mencabut
nyawa saudaraku di sana
Mereka bukan malaikat pencabut
nyawa, kawan
Wahai Presiden, Menteri, Gubernur,
Bupati dan Polisi. belum puaskah kalian
Mengorbankan rakyat demi
Pembangunan dan asa kesejahteraan
Belum cukupkah, Aceh, Ambon, Papua,
Lampung, Tarakan dan kini Bima
Kini suaraku tak bisa berhenti lagi
wahai kaum penghianat Bangsa
Hentikan keserakahan Politik
“LANJUTKANMU” Pak
Inilah suaraku yang tersembunyi.
Karya: Kamaruddin Salim.
Jakarta, 26 Desember 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar