Laman

Rabu, 13 November 2013

ALTAR KESADARAN


ALTAR KESADARAN


Kepura-puraan warnai sikap yg lemah Politisi Indonesia
Rerumputan pun tertawa geli dari halaman Istana Negara

Entah siapa gerangan paduka yang mulia itu
Berdiri lemah di altar promosi jasa Berapa jam lamanya dia berpidato disana
Suaranya berapi-api,meniru kosep Bung Karno
Memaksa diri pula sebagai reinkarnasi Sang Juru Penyelamat
Suaranya mengetarkan jiwa pemuja harta
Ruang kampanye hari ini serupa doktrin Pelatihan Organisasi Mahasiswa

Di atas Altar Kesadaran dia menari riang
Sang Politikus tetap di elu-elukan
Para manusia modern kian menggila
Gila harta,gila gelar dan gila jabatan
Rakyat Indonesia,manusia penyabar
Manusia murah meriah harga dirinya
Indonesia belum merdeka
kesadaran kemanusiaan kita sungguh mati rasa
Kita kini menjadi makhluk konsumen
Kita sibukan diri menyuburkan usus dan cacing
Akal perubahan terkebiri sistem uang
Jiwa manusiawi Indonesia kronis pula
Generasi muda di hipnotis ide hedonisme
Ruang sekolah sepi dari semangat juang
Anak-anak kita mengingkari sejarahnya
Bangsa besar kita,dihina tanpa batas
Politisi menanam benih kesejahteraan palsu terus menerus
Wisata merakyat kini ramai di pasar loak
Parade mode elok,dari safari Ramadhan hingga open house demi rakyat
Bangsa Indonesia serupa bangsa feminim
Kampus benteng kesadaran manusia sepi rasa cinta tanah air
Sistem pendidikan kita,menyuburkan kaum penjajah
Berdalih,Modernisasi,Globalisasi,Internasisonal-ime
Oh,negara tak berjaya bersama rakyat
Satu haluan lain tujuan,itulah faktanya
Kita mudah marah,saling hujat,membunuh sesama saudara
Hukum rimba tumbuh subur dibiarkan
Gejolak sosial,di vonis makar
Sang Politisi tetap bersuara lantang 
Aku muak melihatmu tuan
Mulutmu berbusa lima tahun sekali
Dan aku bosan,sangat marah Tuan
Wajah palsumu dipajang di mana-mana
Sloganmu murah,miskin kata jujur tulus
Engkau tak segan mengeksploitasi agamamu
Tuhan serupa kawan sejawat yang mudah engkau ajak berkhutbah di Altarmu
Tuan,engkau serupa Arca di mataku
Sekali lagi Tuan,enyahlah dirimu
Pergilah engkau selami laut Banda
Di sana.Bung Hatta belajar kearifan
Di sana pula Bung Sjahrir belajar tentang Indonesia
Di sana pula,Tahanan Politik Kaum Komunis di rajam
Tuan,biarlah media dan rakyat mengerti kemunafikanmu
Dan untukmu Indonesia,raihlah kemerdekaan sejati
Merdekalah jiwamu tanpa basa-basi
Para politisi dan tikus selokan gedung mewah
Dan Untukmu Indonesia,ku tulis wasiat merdeka sejati padamu

Kamaruddin Salim
Ketapang Merdeka
25 Januari 2013
Pukul: 03-35 Wib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar