Laman

Minggu, 29 Desember 2013

RIWAYAT KEMATIAN

Teror pembangunan menghantui bumi Afrika
Dari Cape Town menuju Somalia yang sekarat
Bangsa kulit putih mengkapling tanah perkebunan atas nama moderniasi
Berabad-abad dalam dahaga yang menggila
Oh, bumi Afrika kaya raya, disihir jadi bangsa pengemis
Riwayat kematian menggema seantero bumi dalam program pengentasan kemiskinan
Afrika kehilangan peradaban kebangsaan, kini larut dalam derita nestapa
Mereka bukanlah pribumi yang bebas merdeka layaknya bangsa Barat
yang maju ekonomi dan mempunyai hak veto di PBB
Potret nestapa nasip tuan tanah melarat di tanah airnya sendiri
Mengisyaratkan kita pada nasehat Sutan Takdir, tuan tanah akan menjadi paria di bangsanya sendiri
Kawan, bangsa Afrika  serupa binatang langka melawan kepunahan
Kawan, lihatlah penderitaan mereka, tentu kita hanya larut dalam duka
Tak layak diungkapkan dalam kata, setidaknya kita masih mempunyai rasa
Negara terkebelakang itulah buah karya dunia Barat untuk Afrika, Asia dan Amerika Latin
Kawan, tak ada keinginan menyeret jiwamu masuk oase Benua Afrika
Aku, tak ubahnya para kritikus sastra yang menyoal ketidakadilan
Tak ada harapan meraih pusaka nobel dan sanjungan sang maestro
Kawan, paham rasialisme tumbuh subur antara kulit hitam dan putih
Setidaknya Mandela dan Kadafi membuka pustaka baru dalam sejarah dunia
Diskriminasi adalah prinsip haram perlu di basmi dalam ruang politik global
Di mana, perang saudara demi segelas air susu dan hak suara di parlemen dipertaruhkan
Kawan, KTT Non Blok kehilangan ruh dari semangat rasa bersatu
Ya, Soekarno, Bhutto, Jinnah, Nasser dan Nehru kehilangan suara di bumi Asia-Afrika
Semangat mereka menyatu dengan Mumi Fir’aun yang melawan kuasa Tuhan
Kawan, sejarah kita dan Afrika setali mata uang kemiskinan
Merdekalah jiwa-jiwa yang damai
Selamat Jalan Mandela

Kamaruddin Salim
15 Desember 2013
Pukul: 12.30. WIB


Tidak ada komentar:

Posting Komentar