GEMERICIK GERIMIS PAGI
Kegelapanpun sirna dan berlalu perlahan
Sejuknya udara pagi menggoda jiwa
Para manusia terbangkitkan kembali
Dari mimpi malam yang singkat itu
Sang mentari hadir perlahan agak memerah
Dari balik ufuk yang jauh biru kemilau
Menghangatkan pori-pori ku
Bagai kenikmatan di musim kemarau
Hujan gerimis menghantar diri
Kedalam lamunan sesaat
Hidup ini bagai aliran sungai
Mengalir terus tanpa henti
Rerumputan di taman ini menjadi basah sedikit
Kuncup bunga menonjolkan keagungannya
Harumnya mengusik panca indraku
Kehidupan ini berlalu walau gerimis itu belumlah reda
Aku terus tersenyum di bawah kaki langit
Jakarta, 30 Januari 2009
Ketapang-Pasar Minggu
Karya: Kamaruddin Salim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar