Laman

Senin, 23 Mei 2016

CERMIN BURAM MU

berkali-kali ku bersihkan cermin kusammu
yang terpajang di pojok segi tiga itu
cermin tampak buram dan retak sebelahnya
aku takjub pada mu yang tak bosan bersolek didepan cermin burammu
kadang engkau bernyanyi seriosa atau lagu hip hop sambil menggoyangkan pinggul
lama dan lama
namun tak berapa lama, dirimu melemas sejenak
betapa buruk wajah ku, oh Tuhan
engkau memaki dengan keras
cermin yang kusam itu menghujatmu
dengan bayangan nyata menhantui jiwamu
semua kini tlah berubah
wajahku tak muda lagi, aku tak secantik matahari pagi
aku kini menuju senja kejinggaan
sebentar lagi zaman menyayat mataku
cermin buram itu berkata jujur padaku
semua pasti buram kedepan dengan waktu yang lama
cermin itu retak dan jatuh berserahkan di ubin
semua telah berakhir

Jakarta, 20 April 2011
Kamaruddin Salim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar