SUARA KETIDAK SADARAN
Suara-suara menyahut tak terhenti
Dari awal pagi menuju pagi kembali
Ragam tema dan tentunya ciri iramanya
Tentu ada makhluk yang tak bersuara nyaring, itulah kaum bisu
Mereka tak bergurau,apa adanya yang disyukuri
Suara-suara dipentaskan dari rung sempit menju panggung
Kontestan terbaik dielukan, yang kalah meneteskan air mata
Suara-suara ruang diskusi menuju jalan raya
Ada kebenaran yang yang patut di suarakan
Lalu, suara jalanan menggema di altar istana
Semua daun telinga terhibur dalam lantunan yang merdu
Suara ketidak sadaran itu memilukan,kawan
Suara-suara kini mahal harganya (ter-kapitalisasi)
Kawan, suara cacian,makian atau amarah miskin pendengar
Suara berciri Korea, Amerika, Inggris dan juga Tiongkok di terima
Kita, dan suara pribumi tentunya parkir diluar dapur rekaman
Suara-suara kita suara kegelapan, suara yang tak bernada
Suara keilmuan kita, melata di ruang kampus lalu membusuk
Suara pribumi terekplotasi, dipaksa menangisi nasib sendiri
Pribumi bersuara, kala kampanye, gempa bumi, tsunami, banjir dan tentu saat beribadah
Namun, kawan. Suara pribumi, di vonis teroris, makar dan pemberontak
Suara ketidak sadaran menyakitkan kawan
Semua sudah terbeli hari ini
Tetapi, suara nurani tak selamanya di obral, Tuan
Kamaruddin, Salim
Unas, 4 Oktober 2012

Dari awal pagi menuju pagi kembali
Ragam tema dan tentunya ciri iramanya
Tentu ada makhluk yang tak bersuara nyaring, itulah kaum bisu
Mereka tak bergurau,apa adanya yang disyukuri
Suara-suara dipentaskan dari rung sempit menju panggung
Kontestan terbaik dielukan, yang kalah meneteskan air mata
Suara-suara ruang diskusi menuju jalan raya
Ada kebenaran yang yang patut di suarakan
Lalu, suara jalanan menggema di altar istana
Semua daun telinga terhibur dalam lantunan yang merdu
Suara ketidak sadaran itu memilukan,kawan
Suara-suara kini mahal harganya (ter-kapitalisasi)
Kawan, suara cacian,makian atau amarah miskin pendengar
Suara berciri Korea, Amerika, Inggris dan juga Tiongkok di terima
Kita, dan suara pribumi tentunya parkir diluar dapur rekaman
Suara-suara kita suara kegelapan, suara yang tak bernada
Suara keilmuan kita, melata di ruang kampus lalu membusuk
Suara pribumi terekplotasi, dipaksa menangisi nasib sendiri
Pribumi bersuara, kala kampanye, gempa bumi, tsunami, banjir dan tentu saat beribadah
Namun, kawan. Suara pribumi, di vonis teroris, makar dan pemberontak
Suara ketidak sadaran menyakitkan kawan
Semua sudah terbeli hari ini
Tetapi, suara nurani tak selamanya di obral, Tuan
Kamaruddin, Salim
Unas, 4 Oktober 2012

Tidak ada komentar:
Posting Komentar