Laman

Senin, 23 Mei 2016

MAHA KAYA, MAHA KARYA DAN MAHA SISWA

semua orang tentu mengenal George Soros. ya Hungaria: György Schwartz; lahir di Budapest, Hungaria, 12 Agustus 1930; umur 81 tahun) adalah seorang kapitalis radikal [1] ( Lihat: "The Capitalist Threat"), pelaku bisnis keuangan dan ekonomi, penanam modal saham, dan aktivis politik, yang berkebangsaan Amerika Serikat. dia adalah orang terkaya saat ini. dan juga Philip Morris International di Indonesia, PT Philip Morris Indonesia, membeli 40% saham PT HM Sampoerna, Tbk, perusahaan rokok terbesar pertama di Indonesia pada Mei 2005, menaikkan jumlah saham mereka di perusahaan tersebut hingga sekitar 98%. merkea adalah manusia terkaya dan mempunyai popularitas membumi. di Indonesia semua orang tentu mengetahui. bahwa  neegara ini juga mengokohkan orang terkaya sejagad Nusantara. Lihat saja. Aburizal Bakri, Tomy Winata dan masih banyak manusia Indonesia yang menjadi orang Maha Kaya. kekayaan memang menjadi satu motivasi dasar dalam konteks ekonomi du buru oleh seluruh umat manusia, termasuk juga binatang yang bernama TIKUS.
kembali kita, berbicara tentang Maha Karya, ya tenunya orang orang kaya banyak melahirkan karya yang gemilang di muka bumi ini selama mereka masih hidup. tentunya itu menjadi sejarah yang berarti dalam hidup mereka. di sini kita tidak memperdebatkan antara karya yang berguna atau membunuh peradaban manusia. kita hanya berbicara bagaimana manusia Kaya dan akhrinya Berkarya.
kembali kita masuk dam wacana Maha Siswa. ya kelompok manusia satu ini memang selalu menjadi kelompok yang paling banyak di soroti oleh manusia hebat di atas. mulai dari belajar ilmu apa, prestasinya apa dan studi di mana. ya mahasiswa dengan beragam persoalan dan dinamika nya snediri. kadang, kelompok MAHA SISWA ada banyak perbedaannya. ada mahasiswa Berprestasi, ada mahasiswa Aktivis Sosial, Lingkungan dan Sejarah.
mahasiswa, menurut Bung Hatta, adalah kelompok masyarakat yang mengedepankan Intelektualitas dan Moralitas. itu mahasiswa sejati. tantunya dalam era modern ini, filosofi tentang nama mahasiswa menmbulkan kontradiksi. semua ini teidak terlepas dari peranan mahasiswa dalam pembangunan, berbangsa, Bernegara dan Mendunia.

MANDULNYA MAHASISWA MANDUL PULA PERADABAN
ini yang patut kita diskusikan.
BUKU, DISKUSI DAN Penghayatan akan realitas/lapangan membuat kita kian matang dalam membedakan antara. Maha Kaya, Maha Karya dan Mahasiswa
Mahasiswa sesungguhnya Maha kaya, dan maha Karya
 salam Berwacana Kritis.

Kamaruddin Salim.
Pejaten, 26 -9-2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar