semua orang tentu mengenal George Soros. ya Hungaria:
György Schwartz; lahir di Budapest, Hungaria, 12 Agustus 1930; umur 81
tahun) adalah seorang kapitalis radikal [1] ( Lihat: "The Capitalist
Threat"), pelaku bisnis keuangan dan ekonomi, penanam modal saham, dan
aktivis politik, yang berkebangsaan Amerika Serikat. dia adalah orang
terkaya saat ini. dan juga Philip Morris
International di Indonesia, PT Philip Morris Indonesia, membeli 40%
saham PT HM Sampoerna, Tbk, perusahaan rokok terbesar pertama di
Indonesia pada Mei 2005, menaikkan jumlah saham mereka di perusahaan
tersebut hingga sekitar 98%. merkea adalah manusia terkaya dan mempunyai
popularitas membumi. di Indonesia semua orang tentu mengetahui. bahwa
neegara ini juga mengokohkan orang terkaya sejagad Nusantara. Lihat
saja. Aburizal Bakri, Tomy Winata dan masih banyak manusia Indonesia
yang menjadi orang Maha Kaya. kekayaan memang menjadi satu motivasi
dasar dalam konteks ekonomi du buru oleh seluruh umat manusia, termasuk
juga binatang yang bernama TIKUS.
kembali
kita, berbicara tentang Maha Karya, ya tenunya orang orang kaya banyak
melahirkan karya yang gemilang di muka bumi ini selama mereka masih
hidup. tentunya itu menjadi sejarah yang berarti dalam hidup mereka. di
sini kita tidak memperdebatkan antara karya yang berguna atau membunuh
peradaban manusia. kita hanya berbicara bagaimana manusia Kaya dan
akhrinya Berkarya.
kembali kita masuk dam wacana Maha Siswa. ya
kelompok manusia satu ini memang selalu menjadi kelompok yang paling
banyak di soroti oleh manusia hebat di atas. mulai dari belajar ilmu
apa, prestasinya apa dan studi di mana. ya mahasiswa dengan beragam
persoalan dan dinamika nya snediri. kadang, kelompok MAHA SISWA ada
banyak perbedaannya. ada mahasiswa Berprestasi, ada mahasiswa Aktivis
Sosial, Lingkungan dan Sejarah.
mahasiswa, menurut Bung Hatta,
adalah kelompok masyarakat yang mengedepankan Intelektualitas dan
Moralitas. itu mahasiswa sejati. tantunya dalam era modern ini, filosofi
tentang nama mahasiswa menmbulkan kontradiksi. semua ini teidak
terlepas dari peranan mahasiswa dalam pembangunan, berbangsa, Bernegara
dan Mendunia.
MANDULNYA MAHASISWA MANDUL PULA PERADABAN
ini yang patut kita diskusikan.
BUKU,
DISKUSI DAN Penghayatan akan realitas/lapangan membuat kita kian matang
dalam membedakan antara. Maha Kaya, Maha Karya dan Mahasiswa
Mahasiswa sesungguhnya Maha kaya, dan maha Karya
salam Berwacana Kritis.
Kamaruddin Salim.
Pejaten, 26 -9-2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar