SEJARAH BERDARAH
Pembantaian umat manusia terjadi di mana-mana kawan
Nyawa manusia sungguh murah nilainya
Tak lebih dari bangkai tikus yang ditong sampah
Setiap saat ditampilkan di layar televisi secara sporadis
Di segenap penjuru bumi, makhluk Tuhan dbantai secara keji
Dalih Revolusi, pembunuhan halal hukumnya
Hukum sama sekali tak berlaku di medan perang
Dalih Reformasi, kekerasan di jadikan ikon perubahan sosial
Kawan, Sejarah Berdarah berabad-abad diabadikan manusia
Dalam catatan kitab suci hingga ensikplodia modern para peneliti
Kawan, sejarah berdarah diurai dalam ragam kisah dan peristiwa
Sungguh, keimanan hanya menjadi label warga negara
Kawan, pembunuhan atas umat manusia memilukan dalam rasa sadar kita
Setiap agama mengajarkan cinta kasih
Namun kawan, parade senjata canggih masih berlaku dipasaran dunia
Berlomba dalam nilai kemutakhiran dan saling meng-embargo
Kawan, Bandan Perdamaian Dunia digagas sungguh melegitimasi peperangan
Tengoklah adu tembak di Suriah
Lihatlah parodi kebiadaban di Palestina
Ironi intivada melawan senjata pemusna massal
Pembantaian atas nama agama di Myanmar
Adu ketangkasan di Afganistan, Irak dan Mexiko
Kawan, sejarah berdarah diagung-agungkan dalam istana, gedung mewah dan perumahan kumuh
Kawan, evolusi kehidupan tak lepas dari kematian dan kekuasaan
Kawan, hikayat Darwin yang kuat dialah yang mampu bertahan hidup
Kini dipuja-puja bagai agama baru dari Pencipta Alam Kebiadaban
Kawan, Darwin yang dibenci dan dikagumi kaum Marxian logis diterima
Kawan, sudah cukuplah kita menghitung angka kaum termiskin merajalela di Afrika
Kawan, Tuhan tak berarti disaat kelaparan itu mewabah
Tatkala kekuasaan direbut, siasat jadi modal
Disaat kepentingan ego dipertanyakan
Bahasa makian mewarnai media massa
Kawan, anak-anak dan ibu tak berdosa memikul beban sejarah atas nama kemerdekaan
Kawan, kitapun dijadikan senjata pembunuh setiap saat
Ilmu pengetahuan tak adil dalam ruang baca anak-anak sekolah
Antara, Mazhab Timur dan Barat
Anri Liberalis-Pro Liberalis
Anti Komunis- Pro Komunis
Anti Nasionalis- Pro Nasionalis
Anti Sosialis- Pro Sosialis
Kawan, kita diajarkan bahasa kebenaran dan cacian,
KANAN, KIRI, TENGAH, ATAS-BAWAH
Kawan, bumi yang diwariskan Tuhan dikapling dan dibagi-bagi sesuka nafsu serakah
Antara, Amerika, Amerika Latin, Asia Temggara, Asia Timur, Eropa, Afrika dan Australia
Kawan, hidup kini dan nanti menyatu dalam satu tema “KEMATIAN”
Kawan, perang ilmuan pengagum kapitalisme dan Humanisme menggema
Dari ruang diskusi hingga perpustakaan Universitas
Kawan, apa yang mereka cari?
Kamaruddin Salim
Ketapang, 20 Maret 2013
Pukul, 01.59. WIB
Tak lebih dari bangkai tikus yang ditong sampah
Setiap saat ditampilkan di layar televisi secara sporadis
Di segenap penjuru bumi, makhluk Tuhan dbantai secara keji
Dalih Revolusi, pembunuhan halal hukumnya
Hukum sama sekali tak berlaku di medan perang
Dalih Reformasi, kekerasan di jadikan ikon perubahan sosial
Kawan, Sejarah Berdarah berabad-abad diabadikan manusia
Dalam catatan kitab suci hingga ensikplodia modern para peneliti
Kawan, sejarah berdarah diurai dalam ragam kisah dan peristiwa
Sungguh, keimanan hanya menjadi label warga negara
Kawan, pembunuhan atas umat manusia memilukan dalam rasa sadar kita
Setiap agama mengajarkan cinta kasih
Namun kawan, parade senjata canggih masih berlaku dipasaran dunia
Berlomba dalam nilai kemutakhiran dan saling meng-embargo
Kawan, Bandan Perdamaian Dunia digagas sungguh melegitimasi peperangan
Tengoklah adu tembak di Suriah
Lihatlah parodi kebiadaban di Palestina
Ironi intivada melawan senjata pemusna massal
Pembantaian atas nama agama di Myanmar
Adu ketangkasan di Afganistan, Irak dan Mexiko
Kawan, sejarah berdarah diagung-agungkan dalam istana, gedung mewah dan perumahan kumuh
Kawan, evolusi kehidupan tak lepas dari kematian dan kekuasaan
Kawan, hikayat Darwin yang kuat dialah yang mampu bertahan hidup
Kini dipuja-puja bagai agama baru dari Pencipta Alam Kebiadaban
Kawan, Darwin yang dibenci dan dikagumi kaum Marxian logis diterima
Kawan, sudah cukuplah kita menghitung angka kaum termiskin merajalela di Afrika
Kawan, Tuhan tak berarti disaat kelaparan itu mewabah
Tatkala kekuasaan direbut, siasat jadi modal
Disaat kepentingan ego dipertanyakan
Bahasa makian mewarnai media massa
Kawan, anak-anak dan ibu tak berdosa memikul beban sejarah atas nama kemerdekaan
Kawan, kitapun dijadikan senjata pembunuh setiap saat
Ilmu pengetahuan tak adil dalam ruang baca anak-anak sekolah
Antara, Mazhab Timur dan Barat
Anri Liberalis-Pro Liberalis
Anti Komunis- Pro Komunis
Anti Nasionalis- Pro Nasionalis
Anti Sosialis- Pro Sosialis
Kawan, kita diajarkan bahasa kebenaran dan cacian,
KANAN, KIRI, TENGAH, ATAS-BAWAH
Kawan, bumi yang diwariskan Tuhan dikapling dan dibagi-bagi sesuka nafsu serakah
Antara, Amerika, Amerika Latin, Asia Temggara, Asia Timur, Eropa, Afrika dan Australia
Kawan, hidup kini dan nanti menyatu dalam satu tema “KEMATIAN”
Kawan, perang ilmuan pengagum kapitalisme dan Humanisme menggema
Dari ruang diskusi hingga perpustakaan Universitas
Kawan, apa yang mereka cari?
Kamaruddin Salim
Ketapang, 20 Maret 2013
Pukul, 01.59. WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar