Laman

Senin, 23 Mei 2016

EMBUN PAGI

EMBUN PAGI

Sepoi-sepoi angin berhembus
Menyertai suara azan subuh nan merdu
Udara dingin menggigit pelan kulit
Embun pagi mandikan taman bungaku
Kuasa pencipta hikayat kepastian
Kehidupan berkah cinta tak berpamrih
Satu persatu insan bergegas menuju surau
Ritual tafakur sang imam dijalani
Suasana hikmat dalam kekhusuan
Embun pagi rupa ujian tak hentinya
Shalat lebih baik daripada tidur
Syair ini maknanya mengusik telinga
Hati dan juga kesadaran kita
Dia Sang Ar rahim (Maha Penyayang) dan Al Gafur (Maha Pengampun)
Dan kita insan yang dimuliakan
Embun pagi lambat laun pergi menjauh
Menitip tetesan air di pelepah pohon pinus dan kelopak bunga
Nur mentari pagi memerah sekilas diatas lautan
Jadi pertanda,kehidupan tak pernah mati dalam sinar kemilau yang warnai permukaan samudera dan alam raya

Kamaruddin Salim
Ketapang-Pasar Minggu
Jakarta, 12 Februari 2013
Pukul, 04.50. WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar