Nafas
Batin yang penuh sesak
Kala aku
mendengar deras derap jantungmu bergetar
Tak berirama
pula
Jiwa tergugah
penuh sesak
Usahlah dikau
berpaling dari nafas batin yang sesak
Hidup ini
hanya nyanyian alam yang berulang
Ada yang
datang dan pergi
Itulah hukum
Tuhan yang pantas di terima
Rasa sakitmu
menusuk kemanusiaanku
Kegelisahanmu
menjadi bebanku
Teriaklah,
andai dirimu menghendaki selalu
Menangislah
kala matamu tak kuasa menampung air mata
Bangkit dan
berjalanlah bila kakimu bergerak laju
Aku akan
menuntun walau badai menerpa persada hidupmu tanpa empati
Bumi ini
menyimpan kasih sayang tiada tara untuk mu
Duhai putri cantik
Jakarta,
2 Juli 2008
Karya
: Kamaruddin Salim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar