Judul Buku : Pemujaan Terhadap Kelompok Etnis, Identitas
Kelompok dan Perubahan Politik
Editor : Harold R Isaacs
Penerbit : Yayasan Obor Indonesia-Jakarta
Tahun
Terbit : 1993
Oleh :Kamaruddin Salim
Dalam buku yang terdiri dari X Bab ini, Harold
memfokuskan pembahasan terkait dengan etnis secara menyeluruh dan tidak fokus
pada persoalan etnistias di Indonesia namun di Asia pada umunya. Horald menggambarkan pemujaan etnis terhadap
kelompok merupakan pemacu kepentingan bangsa atau suku yang terus mendesak
sebagai kekuatan untuk membangun bangsa maupun untuk menceraiberaikannya.
Horald kemudian menguraikan tentang identitas-identitas
kelompok yang karena tekanan perubahan politik berupaya membentuk jati diri,
tidak semata di Amerika, namun di mana-mana di seluruh dunia. Studi yang
dilakukan oleh Horald terkait dengan Identitas kelompok berasal dari sejumlah
informasi dari pertemuan-pertemuanya dengan berbagai kelompok yang berbeda
dalam situasi menghadapi perubahan politik. Hal ini di gambarkan Horald engan
beberapa perubahan politik identitas yang terjadi di Jepang dengan di lenyapkan
status dari orang-orang di luar kasta telah dihapuskan dengan pengumuman yang
dikenal dengan dekrit kerajaan pada tahun 1871 dan di India, di mana kelompok
Paria dengan tegas dihapuskan dengan perundang-undanganbaru India pada tahun
1949, sebagai naskah besar yang di tulis oleh B.R. Amdekar, pemimpin Kelompok
Paria di Maharashtra.
Dalam Bab IV, terkait dengan Kebangsaan. Horald mencoba
menjelaskan perbedaan yang jernih tentang defenisi yang jernih antara bangsa
dan kebangsaan. sepe rti di dalam intisari kebudayaan atau politik. Kedua
pndangan ini tidak terlihat atau berkembang secara terpisah, namun beroutar
keluar masuk dari yang dimaksud dan membuat pola-pola yang berbeda. Konsep
politik dari suatu bangsa terbentuk dari sejarah atau acuan kelompok, namun
keluar dari pemikiran dan kejadian-kejadian penting yang membangun
Negara-negara seperti di Eropa dan Amerika pada dasarnya merupakan peralihan
kekuasaan yang besar dari raja-raja borjuis yang baru bangkit. Namun gagasan
yang menuntut peralihan adarasal dari tradilah Perjanjian sosial, (social contrak), kemauan umum (General Will), dan demokrasi. Di mana tradisi ini dari awal
menurut Horald adalah tradisi yang tumbuh dari kebiasaan yang dianggap beerasal
dari tradisi awal hingga Rousseau.
Perkembangan dari bangsa yang tumbuh dari gagasan-gagasan
ini berkembang. Namun dari politik hingga kebudayaan kebangkitan kaum borjuis
serta pengembangan kapitalisme modern, revolusi industry, pendirian
sistem-sistem pemerintahan baru yang didasarkan pada kedaulatan rakyat,
semuanya tentu menciptakan kebudayaan baru mereka sendiri sebagai bangsa dalam
proses perkembangannya. Namun pula dapat menjadi tanda dari identitas
kebudayaan baru yang dalam tingkatan tertentu menggantikan atau setidaknya secara
bersama-sama menempati kebudayaan lama
nenek moyang sebagai warisan individu. Demikianlah tingkat hubungan asimilasi
dari berbagai masyarakat yang berbeda-beda tersebut.
Maka dalam
perkembangan kebangsaan serta sejarah politik selama dua abad terakhir ini
Horald menjelaskan bahwa peruabahan besar yang terjadi di berbagai Negara di
dunia dengan melewati berbagai aspek yang menjadi panorama dalam dunia politik,
di mana di mulai dengan Aspek politik pasca
colonial,pasca imperial, dan pasca revolusioner, dan di Amerika Serikat
setelah masa ilusioner di dominasi oleh permasalahan bangsa, kebangsaan dan
nasionalisme.
Menurut Horald,
untuk mendefenisikan dan menggambarkan Identitas kelompok perlu dilihat asalnya
kekuatan-kekuatan dan daya tahan serta bagaimana cara kerja di dalam kelompok
secara keseluruhan. Maka dapat dilihat bahwa
perbedaan-perbedaan dari masing identitas etnis tersebut namun mempunyai
kesamaan yang luas dan universal. Di mana keduanya mempunyai peranan yang sama
untuk tumbuh dan bertahan hidup. Identitas kelompok dasar adalah sesuatu yang
hidup, betumbuh, berubah dan maju dengan pesat atau layu sesuai dengan
peningkatan atau kemunduran vitalitasnya sendiri dan kondisi tempat identitas
kelompok itu berada.
Horald
menjelaskan terkaid dengan semua aspek serta perbedaan dari masing-masing
kelompok etnis dengan berbagai interaksi yang dilakukan tentunya dapat
menunjang perubahan hasil, baik berupa kerugian, atau kekuasaan relative atau
tanpa kekuasaan sama sekali. Yang dianggap statis, syarat-sayarat kehidupan
dalam masyarakat secara keseluruhan tidak mengalami perubahan dari generasi ke
generasi. Menurut Horald, kita sering kali melupakan pandangan ini di mata para
pengamat dari fakta itu sendiri akan mudah terulang lagi di mana-mana sekarang
ini di mana, persamaan dari penyebaran sosial, ekonomi dan perubahan politik
dalam era modern ini, kelihatannya aman untuk dikatakan bahwa apapun yang
ditentukan dalam hal itu, hampir di mana-mana stabil. Akan tetapi Horald
menambahkan bahwa, kondisi aman tersebut yang dimiliki oleh kelompok identitas
etnis akan dapat menghilang di dalam guncangan kekuatan dari permulaan
perubahan politik. Mereka semua akan terlempar oleh pergolakan itu untuk
mencari tempat aman berikutnya.
Kemudian menurut
Horald kita kemudian akan bertemu dengan mereka yang tidka menentu
kedudukannya, sejumlah besar dari berbagai macam bangsa di dunia yang telah
menjadi produk perubahan dari era modern ini. Mereka adalah hasil dari
perubahan sosial, ekonomi dan tekhnologi,hasil dari migrasi, percampuran
budaya, kepercayaan pandangan serta nilai gama yang mengikat mereka sejak
lahir. Dalam keanekaragaman mereka itu, inilah orang-orang yang secara
kebetulan, pilihan, atau kebutuhan telah menjadi sangat berlainan dibandingkan
dnegan nenek moyang mereka dahulu.
Hal ini
digambarkan Horald secara gamblang dengan contoh-contoh perubahan kelompok
identitas etnis disertai dengan model-model baru yang lebih nyata dengan kemampuan-kemampuan
modern menempatkan mereka dalam ssstem pengawasan yang dibuat oleh penguatan
positif dan penyatuan kebutuhan fisik utama massa rakyat. Seperti di Cina
Komunis pimpinan Mao, sehingga hasilnya tidak seorangpun dapat mengetahui
bagaimana efektif atau bagaiana lemahnya tiu dicapai melalui kombinasi kekuatan
fisik dan sistem penekan anjuran itu. Masih memungkinkan untuk membangun
sistem-sistem kekuasaan, pluralism baru, sehingga umat manusia masih dapat
hidup bersama dengan yang lain secara bersama dan saling memuaskan kedua belah
pihak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar