Laman

Minggu, 15 Mei 2016

TEROR IMAJINASI

TEROR IMAJINASI

Kata teror mengulit emosi dan ketakutan
entah dari siapa kata teror ini bermula
negara dan manusia elergi bersentuhan dari teror meneror
namun, teror menjadi penentu perubahan besar
lalu Paris berduka dari amukan ledakan bom roti
seluruh dunia kembali mengutuk aksi itu
mata dan pikiran kita lantas menyerap informasi heroik dari layar kaca, koran dan laman internet
kesadaran hadir sembari memaki penuh emosional
kata teror mengambil alih tugas malaikat pnecabut nyaea
mengahabisi populasi manusia tanpa ampun
terkadang teror berakhir dengan teka-teki yang rumit
siapa yang berkuasa atas aksi teros tak beradab itu
agama sungguh menjadi teror yang nyata
lain Paris, lain pula Palestina, Rohingya, Suriah, Libya, Yaman dan Irak
teror menyatu dalam nadi kehidupan masyarakat  yang meringis kesakitan
kenapa, teror modern hadir dari parade senjata pemusna massal negara adidaya didiamkan
patutkah kata teror mengkebiri akal sehat atas nama HAM dan demokrasi
dalih kemanusiaan pembantaian itu halal hukumnya?
kebenaran memantulkan akal sehat kita yang melarat
Afganistan jadi tuan rumah uji coba pabrok senjata negara maju
Pakistan belum belum selesai meramu ideologi islam menuju demokrasi Barat
Dan Irak berduka atas nama stabilitas yang berujung duka lara
kini kita mengerti atas kematian Saddam dan Khadafi bermula dari terorisme penuh dramatis yang palsu
mungkin kata teror ini ciptaan penguasa adidaya yang serakah?

Kamaruddin Salim
Jakarta, UNAS 16 November 2016
Pukul : 09.05 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar